KOMPUTER ONLINE

Kumpulan Artikel-Artikel

Rabu, 22 April 2009

Muskuloskeletal

Keluhan muskuloskeletal adalah keluhan pada bagian-bagian otot skeletal yang dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan sangat ringan sampai sangat sakit. Apabila otot menerima beban statis secara berulang dan dalam waktu yang lama, akan dapat menyebabkan keluhan berupa kerusakan pada sendi, ligamen dan tendon.
Keluhan hingga kerusakan inilah yg biasanya diistilahkan dengan Keluhan muskuloskeletal disorders (MSDs) atau cedera pada sistem Muskulosketal.

Secara garis besar keluhan otot dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu :
1. Keluhan sementara(reversible),yaitu keluhan otot yg terjadi pd saat otot menerima beban statis namun demikian keluhan tersebut akan segera hilang apabila pembebanan dihentikan.
2. Keluhan menetap (persistent), yaitu keluhan otot yang bersifat menetap.
Walaupun pembebanan kerja telah dihentikan, namun rasa sakit pada otot masih terus berlanjut.

Tahun 1984, OSHA (Occupational Safety and Health Administration) Amerika Serikat menyatakan bahwa, prinsip-prinsip ergonomi sangat penting untuk mencegah terjadinya Cummulative Trauma Disoders (CTDs).

Cummulative Trauma Disoders (CTDs) bukanlah diagnosis klinis, melainkan rasa nyeri karena kumpulan cedera pada sistim muskuloskeletal extremitas atas akibat gerakan kerja biomekanika berulang-ulang melampaui kapasitas. Pemerintah AS mendefinisikan CTDs sebagai rasa nyeri pada sistim muskuloskeletal extremitas atas yang diyakini berhubungan dengan kegiatan kerja. Cedera dapat mengenai otot, tendon, ligamen, saraf, pembuluh darah di leher, bahu, lengan, siku, pergelangan dan jari tangan. Cedera berupa radang dan rasa nyeri, sehingga mengurangi kemampuan gerak disertai kelainan khas bagian extremitas atas tersebut.

Studi tentang muskuloskeletal disorders (MSDs) pada berbagai jenis industri telah banyak dilakukan dan hasil studi menunjukan bahwa bagian otot yang sering dikeluhkan adalah otot rangka (skletal) yang meliputi otot leher (neck muscle), bahu (shoulder), lengan (arm), tangan (hand), jari (finger), punggung (back), pinggang (waist) dan otot-otot bagian bawah (undercarriage muscle). Diantara keluhan otot skletal tersebut, yang paling banyak dialami oleh pekerja adalah otot bagian pinggang (low back pain=LBP).

Laporan dari the Bureu of labour Statistics (LBS) Departemen Tenaga kerja Amerika Serikat yang dipublikasikan pada tahun 1983 menunjukan bahwa hampir 20% dari semua kasus sakit akibat kerja dan 25% biaya kompensasi yang dikeluarkan sehubungan dengan adanya keluhan/sakit pinggang. Besarnya biaya kompensasi yang harus dikeluarkan oleh perusahaan secara pasti belum diketahui. Namun demikian, hasil estimasi yang dipublikasikan oleh NIOSH menunjukan bahwa biaya kompensasi untuk keluhan otot skeletal sudah mencapai 13 milyar US dolar setiap tahun. Biaya tersebut merupakan yang terbesar bila dibandingkan dengan biaya kompensasi untuk keluhan/sakit akibat kerja lainnya. (NIOSH, 1996). Sementara itu National Safety Council melaporkan bahwa sakit akibat kerja yang frekuensi kejadiannya paling tinggi adalah sakit punggung, yaitu 22% dari 1.700.000 kasus

0 komentar: